Menarik Perhatian, Pembahasan PAW dalam KPU-Bawaslu Talk #3
|
Probolinggo – Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh KPU-Bawaslu Kabupaten dan Kota Probolinggo sekarang menginjak pada episode ke 3. Kali ini digelar di Bawaslu Kota Probolinggo sebagai tuan rumah. Acara diadakan secara Webinar Daring via Zoom Meeting bertajuk KPU-Bawaslu Talk #3 dengan tema “Mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW) Anggota DPRD dan Kepala Daerah” pada Senin (30/8).
Acara ini menghadirkan Purnomo Satrio Priggodigdo Anggota Bawaslu Provinsi Jatim sebagai Keynote speaker dan beberapa narasumber diantaranya Samsun Ninilouw Anggota Bawaslu Kota Probolinggo, A. Nasaruddin Anggota Bawaslu Kabupaten Probolinggo, Upik Raudhotul Anggota KPU Kota Probolinggo, dan Agus Hariyanto Andinata Anggota KPU Kabupaten Probolinggo. Kemudian yang bertindak selaku Host yaitu Ilmiyah Anggota Bawaslu Kota Probolinggo.
Tujuan diskusi hari ini adalah untuk membangun kesepahaman bersama antara KPU, Bawaslu dan instansi terkait, mengenai mekanisme, dasar hukum, sebab, proses atau alur PAW Anggota DPRD dan pengisian kekosongan jabatan Kepala Daerah.
Dalam sambutannya, Azam Fikri mengatakan, “Dari sini kita bisa belajar, memahami, mengetahui dan bisa ikut mengawasi apakah proses PAW ini sudah sesuai dengan peraturan Undang-undang. Semoga yang kita lakukan pada hari ini bisa memberi manfaat bagi kita semua khususnya masyarakat pada umumnya,” ungkap Ketua Bawaslu Kota Probolinggo ini.
Sebelum membuka secara resmi, Purnomo mengungkapkan bahwa PAW itu berhubungan dengan kekuasaan, yang seharusnya memiliki prosedur baku..
“Berbicara PAW itu berbicara kekuasaan atau bagaimana dapat mempengaruhi lingkungan. Mekanisme PAW harusnya memiliki prosedur baku. Kita hendaknya mengetahui bagaimana proses PAW itu diadopsi oleh Undang-undang. Peraturan yang ada pun memiliki kompleksitas sehingga harus cermat dan hati-hati menerapkannya,” tuturnya.
Diketahui, ada 195 orang peserta yang mengikuti dari berbagai provinsi se-Indonesia. Sebenarnya KPU-Bawaslu Talk ini hanya untuk lingkup Probolinggo raya saja. Namun antusiasisme peserta ternyata juga berasal dari luar pulau Jawa. Antara lain Aceh, Riau, Maluku, Sumatera, Bali, Nusa Tenggara Timur hingga Papua. (IRA/Humas)