Diskusi dengan HMI Bahas Penguatan Demokrasi melalui Adaptasi AI
|
Kota Probolinggo – (Bawaslu Kota Probolinggo) — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Probolinggo menggelar audiensi bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Probolinggo sebagai tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) kedua belah pihak. Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut membahas penguatan demokrasi, pengawasan partisipatif, serta pentingnya adaptasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam edukasi kepemiluan pada Jumat, (14/11).
Anggota Bawaslu Kota Probolinggo Ade Nurwahyudi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran HMI dalam forum diskusi ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama antara Bawaslu dan HMI. “Semoga diskusi kali ini berjalan lancar dan membawa manfaat bagi penguatan demokrasi di Probolinggo,” ujarnya.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Putut Gunawarman Fitrianta. Ia menegaskan bahwa Bawaslu tidak dapat bekerja maksimal tanpa kritik dan saran dari masyarakat, termasuk dari HMI. “Kami membuka ruang diskusi tentang kepemiluan dan demokrasi karena ini menyangkut masa depan bangsa. Hal-hal seperti ini penting dibahas agar Pemilu 2029 bisa lebih baik,” tuturnya. Putut juga menambahkan bahwa Bawaslu siap hadir menjadi narasumber dalam kegiatan HMI tanpa memungut biaya.
Ketua Bawaslu Kota Probolinggo, Johan Dwi Angga, juga memberikan sambutan dengan mengapresiasi kontribusi HMI dalam pengawasan partisipatif pada pemilu sebelumnya. Ia berharap pengalaman tersebut dapat terus berlanjut bahkan berkembang hingga mahasiswa turut mengambil peran dalam penyelenggaraan pemilu ke depan.
Memasuki sesi diskusi, Taufik, perwakilan HMI, menyoroti maraknya penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai aspek kehidupan. Ia menekankan pentingnya Bawaslu tidak menolak perkembangan AI, melainkan memanfaatkannya untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas edukasi kepada masyarakat. “Saat ini masyarakat lebih tertarik pada konten visual, sehingga penggunaan AI bisa menjadi strategi yang relevan dalam sosialisasi kepemiluan,” ujar Taufik.
Menanggapi hal tersebut, Johan Dwi Angga menyatakan bahwa Bawaslu Kota Probolinggo terbuka terhadap inovasi teknologi. “Terima kasih atas masukannya. Kami akan berusaha beradaptasi dengan AI. Bahkan saat ini beberapa platform Bawaslu sudah mulai memanfaatkan teknologi tersebut,” jelasnya.
Audiensi ditutup dengan komitmen bersama untuk terus memperkuat kolaborasi antara Bawaslu dan HMI dalam mendorong demokrasi yang lebih partisipatif, modern, dan inklusif menuju Pemilu 2029. (Ivone/Humas)
Sumber: Meli
Penulis: Ivone