Fasilitasi Pendidikan Politik bagi Siswa SMA Sederajat di Kota Probolinggo, Ini Pesan Johan!

Kota Probolinggo – (Bawaslu Kota Probolinggo) — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Probolinggo turut ambil bagian sebagai narasumber dalam kegiatan Fasilitasi Pendidikan Politik tentang Demokrasi, Pendidikan Kewarganegaraan, serta Pasar dan Dunia Usaha yang diselenggarakan di Aula Bakesbangpol Kota Probolinggo pada Kamis (16/10). Kegiatan ini menyasar siswa dan siswi tingkat SMA sederajat se-Kota Probolinggo, guna menumbuhkan pemahaman politik sejak dini di kalangan generasi muda.

Acara dibuka secara resmi oleh Wali Kota Probolinggo, dr. H. Aminuddin, Sp.Og., Subsp.K.Obginsos., M.Kes., mendorong para siswa untuk mulai mandiri secara politik dan aktif mengambil peran dalam demokrasi.

“Siswa Probolinggo harus belajar menjadi pribadi yang mandiri secara politik agar mampu berkontribusi aktif dalam proses demokrasi, bukan hanya sebagai penonton, tapi pelaku,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Probolinggo, Dr. Evariani, yang menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai politik dalam Pancasila yang relevan dengan dunia usaha dan perkembangan teknologi masa kini.

“Nilai-nilai politik yang terkandung dalam Pancasila harus mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia usaha yang ingin ditekuni oleh generasi muda. Tentunya ini harus disesuaikan dengan tantangan dan peluang teknologi yang terus berkembang,” ungkapnya dalam sambutan.

Turut hadir sebagai pemateri, H. Fernanda Zulkarnain, B.SSE., M.SCS, yang mengajak para siswa untuk mulai menyadari peran penting mereka sebagai pemilih pemula.

“Kesadaran akan hak suara sebagai pemilih baru sangat penting. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kalian sebagai warga negara dalam menentukan arah masa depan bangsa,” tegasnya.

Ketua Bawaslu Kota Probolinggo, Johan Dwi Angga, dalam pemaparannya menyampaikan pentingnya pemahaman tentang demokrasi, terutama di kalangan generasi muda yang kini hidup dalam era digital.

Ia mengingatkan bahwa demokrasi bukan sekadar sistem pemerintahan, tetapi cara hidup bersama yang menjunjung nilai saling menghormati dan bertanggung jawab.

“Demokrasi bukan hanya sebagai sistem pemerintahan, tapi cara kita hidup bersama dengan saling menghormati dan bertanggung jawab. Jagalah segala tindakan yang tidak menciderai kehidupan berbangsa dan bernegara,” tuturnya.

Johan juga menegaskan pentingnya peran aktif generasi muda dalam menjaga demokrasi serta bersikap kritis dan bertanggung jawab, khususnya dalam menggunakan hak-hak demokratis di dunia digital yang penuh tantangan.

Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat kebangsaan, kesadaran politik, serta mendorong partisipasi aktif generasi muda Kota Probolinggo dalam kehidupan demokrasi yang sehat dan bertanggung jawab. (Ivone/Humas)